Kujalani hidup mengaruhi samudra
Mengayuh dayung menjalankan bahtera
Mencari penawar rasa di hati
mencari makna cinta sejati
Kini ku tahu makna cinta
Cinta bukanlah sekedar rasa
Cinta bukanlah sekedar tutur kata
Dan cinta, bukan sekedar pengorbanan raga
Jika cinta sekedar rasa
Pasti hati kan tersiksa
Jika cinta sekedar ucapan
Manusia pasti dalam kebinasaan
Jika cinta sekedar pengorbanan
Tiada jiwa ini merasa aman
Cinta sejati adalah perasaan
Terungkap dengan ucapan
Tertuang dengan pengorbanan
Jumat, 12 Oktober 2012
Kamis, 11 Oktober 2012
makalah ppkn
MAKALAH PERANAN
MAHASISWA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
BAB I
PENDAHULUANKepada para pemuda
yang merindukan lahirnya kejayaan…
Kepada umat yang tengah
kebingungan di persimpangan jalan…
Kepada pewaris peradaban yang kaya raya,
yang telah menggoreskan catatan membanggakan
di lembar sejarah umat manusia…
(Hasan Al-Banna)
A. LATAR BELAKANG
Kaum muda Indonesia adalah masa depan bangsa. Karena itu, setiap pemuda
Indonesia, baik yang masih berstatus sebagai pelajar, mahasiswa, ataupun yang
sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang sangat
diandalkan untuk mewujudkan cita-cita pencerahan kehidupan bangsa kita di masa
depan. “The founding leaders” Indonesia telah meletakkan dasar-dasar dan tujuan
kebangsaan sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945.
Kita mendirikan negara Republik Indonesia untuk maksud melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan untuk ikut melaksanakan ketertiban
dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk
mencapai cita-cita tersebut, bangsa kita telah pula bersepakat membangun
kemerdekaan kebangsaan dalam susunan organisasi Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagai Negara Hukum yang bersifat demokratis (democratische
rechtsstaat) dan sebagai Negara Demokrasi konstitutional (constitutional
democracy) berdasarkan Pancasila.
Dalam upaya mewujudkan cita-cita itu, tentu banyak permasalahan, tantangan,
hambatan, rintangan, dan bahkan ancaman yang harus dihadapi. Masalah-masalah
yang harus kita hadapi itu beraneka ragam corak dan dimensinya. Banyak masalah
yang timbul sebagai warisan masa lalu, banyak pula masalah-masalah baru yang
terjadi sekarang ataupun yang akan datang dari masa depan kita. Dalam
menghadapi beraneka persoalan tersebut, selalu ada kecemasan, kekhawatiran,
atau bahkan ketakutan-ketakutan sebagai akibat kealfaan atau kesalahan yang
kita lakukan atau sebagai akibat hal-hal yang berada di luar jangkauan
kemampuan kita, seperti karena terjadinya bencana alam atau karena terjadinya
krisis keuangan di negara lain yang berpengaruh terhadap perekonomian kita di
dalam negeri.
Dalam perjalanan bangsa kita selama 100 tahun terakhir sejak kebangkitan
nasional, selama 80 tahun terakhir sejak sumpah pemuda, selama 63 tahun
terakhir sejak kemerdekaan, ataupun selama 10 tahun terakhir sejak reformasi,
telah banyak kemajuan yang telah kita capai, tetapi masih jauh lebih banyak
lagi yang belum dan mesti kita kerjakan. “Saking” banyaknya permasalahan yang
kita hadapi, terkadang orang cenderung larut dalam keluh kesah tentang
kekurangan, kelemahan, dan ancaman-ancaman yang harus dihadapi yang seolah-olah
tidak tersedia lagi jalan untuk keluar atau solusi untuk mengatasi keadaan.
Lebih-lebih selama 4 tahun terakhir ini, demikian banyak bencana yang datang
bertubi-tubi, baik karena faktor alam maupun karena faktor kesalahan manusia.
Bencana alam seperti tsunami di Aceh dan Nias dipandang sebagai bencana
kemanusiaan yang tergolong sangat luar biasa skalanya dalam sejarah umat
manusia. Bencana tsunami itu disusul pula oleh berbagai gempa bumi di berbagai
daerah dan meletusnya Gunung Merapi yang juga menimbulkan banyak korban di
Yogyakarta dan Jawa Tengah. Segala jenis bencana alam tersebut tentunya juga
sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian rakyat, tidak saja di daerah
bencana, tetapi juga secara luas di seluruh Indonesia.
Namun, belum lagi usai pahit getirnya akibat bencana-bencana tersebut sekarang
muncul lagi bencana baru berupa ancaman krisis perekonomian sebagai akibat
terjadinya krisis keuangan dan Amerika Serikat. Tidak realistis untuk
menganggap bahwa krisis keuangan di Amerika Serikat itu tidak akan berpengaruh
ke dalam perekonomian bangsa kita di Indonesia. Tidaklah bertanggungjawab jika
kita hanya berpangku tangan atau bersikap tidak perduli, meskipun kita juga
tidak boleh menjadi panik sebagai akibat gejolak yang sedang terjadi di dunia.
Di samping perkembangan yang bersifat eksternal tersebut di atas, kita pun
perlu terus mencermati dinamika perkembangan politik, ekonomi, dan sosial budaya
di daerah-daerah dan di tingkat nasional kita sendiri. Perkembangan kegiatan
berpemerintahan dan bernegara setelah sepuluh tahun terus menerus bergerak
cepat, memerlukan langkah-langkah konsolidasi yang tersistematisasikan.
Berbagai fungsi yang bersifat tumpang tindih perlu ditata ulang. Berbagai
kegiatan yang alfa dikerjakan, perlu ditangani dengan cara yang lebih baik.
Penting bagi kita semua, terutama kaum muda Indonesia, membiasakan diri yaitu
untuk mengerjakan apa saja yang semestinya kita kerjakan guna memperbaiki
keadaan dan meningkatkan produktifitas kita sebagai bangsa dan negara. Setiap
anak bangsa perlu bertekad melaksanakan tugas dan kewajiban masing-masing
melebihi apa yang seharusnya dikerjakan, dengan hanya mengambil hak tidak
melebihi hak yang memang seharusnya diterima.B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan yang ingin penulis capai dan sampaikan kepada pembaca dalam
penyusunan makalah ini diantaranya sebagai berikut:
1. Membangkitkan kembali rasa cinta tanah air di kalangan para pemuda dan
mahasiswa sebagai bentuk tanggung jawab moral untuk menghargai jasa-jasa para
pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
2. Menanamkan jiwa patriotisme dan rela berkorban di antara sesama Warga Negara
Indonesia dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.
3. Mengajak para pemuda dan mahasiswa untuk berfikir kritis dalam menanggapi
setiap perubahan yang terjadi di sekeliling kita terutama hal-hal yang
berkaitan dengan keutuhan NKRI dan kelangsungan hidup masyarakat Indonesia.C. RUMUSAN MASALAH
Berikut ini batasan masalah yang akan dibahas pada makalah ini.
1. mengidentifikasi definisi pemuda dan mahasiswa.
2. mengidentifikasi sebab dikatakannya mahasiswa sebagai pelopor suatu bangsa.
3. mengidentifikasi peranan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. mencari hubungan antara pemuda, mahasiswa dan perubahan.
5. mengetahui bagaimana cara mengasah kemampuan reflektif, membangun kebiasaan
bertindak efektif serta melatih kemampuan kerja teknis.
6. mengetahui peranan dan fungsi mahasiswa di era reformasi.D. METODE PENULISAN
Dalam menyusun makalah ini, penyusun melakukan pencarian data dan mempelajari
wacana-wacana yang berkaitan dengan batasan tema yang telah diberikan melalui
media internet.BAB II
PEMBAHASANA. DEFINISI PEMUDA DAN MAHASISWA
1. Definisi Pemuda
Definisi yang pertama, Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik
sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan
emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat
ini maupun masa datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan
generasi sebelumnya. Secara internasional, WHO menyebut sebagai” young people”
dengan batas usia 10-24 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut ”adolescenea”
atau remaja. International Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985,
mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda.
Definisi yang kedua, pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis,
bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang
stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural.
Sedangkan menurut draft RUU Kepemudaan, Pemuda adalah mereka yang berusia
antara 18 hingga 35 tahun. Menilik dari sisi usia maka pemuda merupakan masa
perkembangan secara biologis dan psikologis. Oleh karenanya pemuda selalu
memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi masyarakat secara umum. Dalam
makna yang positif aspirasi yang berbeda ini disebut dengan semangat pembaharu.
Dalam kosakata bahasa Indonesia, pemuda juga dikenal dengan sebutan generasi
muda dan kaum muda. Seringkali terminologi pemuda, generasi muda, atau kaum
muda memiliki definisi beragam. Definisi tentang pemuda di atas lebih pada
definisi teknis berdasarkan kategori usia sedangkan definisi lainnya lebih
fleksibel. Dimana pemuda/ generasi muda/kaum muda adalah mereka yang memiliki
semangat pembaharu dan progresif.
2. Definisi Mahasiswa
Definisi mahasiswa diambil dari suku kata pembentuknya. Maha dan Siswa, atau
pelajar yang paling tinggi levelnya. Sebagai seorang pelajar tertinggi, tentu
mahasiswa sudah terpelajar, sebab mereka tinggal menyempurnakan pembelajarannya
hingga menjadi manusia terpelajar yang paripurna.
Apakah yang diharapkan dari seorang mahasiswa ? Memang harapan ini terbagi pada
stratanya, yaitu untuk strata S1, seorang mahasiswa diharapkan mampu memahami
suatu konsep, dapat memetakan permasalahan dan memilih solusi terbaik untuk
permasalahan tersebut sesuai pemahaman mendalam konsep yang telah dipelajari.
Untuk strata S2, mahasiswa diharapkan mampu merumuskan sesuatu yang berguna
atau bernilai lebih untuk bidangnya. Sedangkan S3 diharapkan mampu menyumbang
ilmu baru bagi bidangnya.
Dari semua strata ada hal yang harus terus secara konsisten diperlihatkan oleh
mahasiswa. Yaitu dalam menghadapi permasalahan, seorang mahasiswa harus
melakukan analisa terhadap masalah itu. Mencari bahan pendukung untuk lebih
memahami permasalahan tersebut. Kemudian memunculkan alternatif solusi dan
memilih satu solusi dengan pertimbangan yang matang. Dan pada akhirnya harus
mampu mempresentasikan solusi yang dipilih ke orang lain untuk mempertanggung
jawabkan pemilihan solusi tersbut.B. MENGASAH KEMAMPUAN REFLEKTIF
Dalam mengembangkan perannya, kaum muda Indonesia perlu mengasah kemampuan
reflektif dan kebiasaan bertindak efektif. Perubahan hanya dapat dilakukan
karena adanya agenda refleksi (reflection) dan aksi (action) secara sekaligus.
Daya refleksi kita bangun berdasarkan bacaan baik dalam arti fisik melalui
buku, bacaan virtual melalui dukungan teknologi informasi maupun bacaan
kehidupan melalui pergaulan dan pengalaman di tengah masyarakat. Makin luas dan
mendalam sumber-sumber bacaan dan daya serap informasi yang kita terima, makin
luas dan mendalam pula daya refleksi yang berhasil kita asah. Karena itu,
faktor pendidikan dan pembelajaran menjadi sangat penting untuk ditekuni oleh
setiap anak bangsa, terutama anak-anak muda masa kini.C. MEMBANGUN KEBIASAAN BERTINDAK EFEKTIF
Di samping kemampuan reflektif, kaum muda Indonesia juga perlu melatih diri
dengan kebiasaan untuk bertindak, mempunyai agenda aksi, dan benar-benar
bekerja dalam arti yang nyata. Kemajuan bangsa kita tidak hanya tergantung
kepada wacana, ‘public discourse’, tetapi juga agenda aksi yang nyata. Jangan
hanya bersikap “NATO”, “Never Action, Talking Only” seperti kebiasaan banyak
kaum intelektual dan politikus amatir negara miskin. Kaum muda masa kini perlu
membiasakan diri untuk lebih banyak bekerja dan bertindak secara efektif
daripada hanya berwacana tanpa implementasi yang nyata.D. MELATIH KEMAMPUAN KERJA TEKNIS
Hal lain yang juga perlu dikembangkan menjadi kebiasaan di kalangan kaum muda
kita ialah kemampuan untuk bekerja teknis, detil atau rinci. “The devil is in
the detail”, bukan semata-mata dalam tataran konseptual yang bersifat umum dan
sangat abstrak. Dalam suasana sistim demokrasi yang membuka luas ruang
kebebasan dewasa ini, gairah politik di kalangan kaum muda sangat bergejolak.
Namun, dalam wacana perpolitikan, biasanya berkembang luas kebiasaan untuk
berpikir dalam konsep-konsep yang sangat umum dan abstrak. Pidato-pidato,
ceramah-ceramah, perdebatan-perdebatan di ruang-ruang publik biasanya diisi
oleh berbagai wacana yang sangat umum, abtrask dan serba enak didengar dan
indah dipandang. Akan tetapi, semua konsep-konsep yang bersifat umum dan
abstrak itu baru bermakna dalam arti yang sebenarnya, jika ia dioperasionalkan
dalam bentuk-bentuk kegiatan yang rinci.
Sebaiknya, kaum muda Indonesia, untuk berperan produktif di masa depan,
hendaklah melengkapi diri dengan kemampuan yang bersifat teknis dan mendetil
agar dapat menjamin benar-benar terjadinya perbaikan dalam kehidupan bangsa dan
negara kita ke depan. Bayangkan, jika semua anak muda kita terjebak dalam
politik dan hanya pandai berwacana, tetapi tidak mampu merealisasikan ide-ide
yang baik karena ketiadaan kemampuan teknis, ketrampilan manajerial untuk
merealisasikannya, sungguh tidak akan ada perbaikan dalam kehidupan kebangsaan
kita ke depan.E. PEMUDA, MAHASISWA DAN KESADARAN BERKONSTITUSI
Sekarang ini kita berada dalam suasana memperingati semangat sumpah pemuda yang
dikumandangkan pada tahun 1928, delapan puluh tahun yang silam. Sebagai anak
bangsa kita telah bersumpah setia untuk bersatu nusa, bersatu bangsa, dan
berbahasa persatuan bahasa Indonesia. Ada kekeliruan dalam kita memahami makna
persatuan itu, yaitu seakan-akan bersatu dalam uniformitas, termasuk dalam soal
bahasa. Salah paham itu tercermin antara lain dalam lagu yang biasa kita
nyanyikan, yaitu “satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa kita”. Akibatnya,
sumpah pemuda kita maknai hanya mengenal satu bahasa saja, yaitu bahasa
Indonesia, dengan mengabaikan dan menafikan bahasa-bahasa daerah yang demikian
banyak jumlahnya. Padahal, teks asli sumpah pemuda itu menyatakan bahwa kita
“menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan”. Artinya, bahasa
Indonesia itu adalah bahasa persatuan, bukan satu-satunya bahasa yang diakui
oleh bangsa dan negara.
Kita koreksi kesalahpahaman itu dengan menegaskan kembali bahwa kita harus
bersatu sebagai bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
semboyan “bhineka-tunggal-ika”. Keanekaragaman bahasa, kemajemukan anutan
agama, etnis dan bahkan perbedaan rasial, merupakan kekayaan budaya bangsa kita
yang tidak ternilai. Akan tetapi di tengah keanekaan itu, kita telah bertekad untuk
bersatu seperti tercermin dalam sila ketiga Pancasila, yaitu “Persatuan
Indonesia”. Kita bersatu dalam keragaman, “unity in diversity”, “bhinneka
tunggal ika”. Dalam semangat persatuan itu, kita beraneka ragam. Kita beraneka,
tetapi tetap kokoh bersatu.
Setelah masa reformasi dan terjadinya perubahan UUD 1945, semangat persatuan
dalam keragaman itu kembali dipertegas dalam rumusan pasal-pasal konstitusi
kita. Prinsip otonomi daerah yang sangat luas kita terapkan. Bahkan
satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat istimewa seperti Papua, Aceh,
dan Yogaykarta, atau pemerintahan daerah yang bersifat khusus seperti DKI
Jakarta, diberi ruang untuk tidak seragam atau diberi kesempatan untuk
mempunyai ciri-ciri yang khusus atau istimewa, yang berbeda dari daerah-daerah
lain pada umumnya. Demikian pula, kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat di
seluruh nusantara diperkenankan untuk hidup sesuai dengan keasliannya
masing-masing. Pasal 18B ayat (2) UUD 1945 menegaskan, “Negara mengakui dan
menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak
tradisionalnya, sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat
dan prinsip NKRI, yang diatur dalam undang-undang”.
Di samping itu, diadakan pula penegasan mengenai status bahasa daerah dalam hubungannya
dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Dengan semangat untuk
menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, tidak berarti
bahwa bahasa daerah diabaikan. Karena itu, dalam Pasal 32 ayat (2) UUD 1945
ditegaskan, “Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan
budaya nasional”. Dengan perkataan lain, semangat keanekaan atau kemajemukan
kembali diberi tekanan dalam rangka pembinaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam wujudnya yang paling konkrit, prinsip kebersatuan dan persatuan itu juga
kita materialisasikan dalam konsepsi tentang negara konstitusional yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. UUD 1945 yang di dalamnya terkandung roh
Pancasila itu merupakan piagam pemersatu kita sebagai satu bangsa yang hidup
dalam kesatuan wadah NKRI. Di dalam UUD 1945 itu, segala hak dan kewajiban kita
sebagai warga negara dipersamakan satu dengan yang lain antar sesama warga
negara. Sebagai warga masyarakat, kita beraneka, tetapi sebagai warga negara
segala hak dan kewajiban kita sama satu dengan yang lain.
Karena itu, kaum muda Indonesia saya harapkan dapat membangun kesadaran hidup
berkonstitusi. Konstitusi adalah pemersatu kita dalam peri kehidupan bersama
dalam wadah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 ini. Konstitusi negara
itulah yang menjadi sumber referensi tertinggi dalam kita membangun sistim
aturan dalam kehidupan bernegara dan berpemerintahan. Para pemimpin dan pejabat
adalah tokoh-tokoh atau orang-orang yang datang dan pergi. Kita taati
keputusannya sepanjang ia mengikuti dan menaati sistim aturan yang telah kita
sepakati bersama berdasarkan UUD 1945. Oleh sebab itu, marilah kita membangun
dan melembagakan sistim aturan dalam kehidupan kolektif kita dalam kehidupan
bernegara dan berpemerintahan.
Pemuda dan mahasiswa adalah harapan bagi masa depan bangsa. Tugas anda semua
adalah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk mengambil peran dalam
proses pembangunan untuk kemajuan bangsa kita di masa depan. Estafet kepemimpinan
di semua lapisan, baik di lingkungan supra struktur negara maupun di lingkup
infra struktur masyarakat, terbuka luas untuk kaum muda Indonesia masa kini.
Namun, dengan tertatannya sistim aturan yang kita bangun, proses regenerasi itu
tentu akan berlangsung mulus dan lancar dalam rangka pencapaian tujuan
bernegara. Oleh karena itu, orientasi pembenahan sistim politik, sistim
ekonomi, dan sistiim sosial budaya yang tercermin dalam sistim hukum yang
berlaku saat ini sangatlah penting untuk dilakukan agar kita dapat menyediakan
ruang pengabdian yang sebaik-baiknya bagi generasi bangsa kita di masa depan
guna mewujudkan cita-cita bangsa yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945, serta guna mencapai empat tujuan nasional kita, yaitu melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.F. PEMUDA, MAHASISWA DAN PERUBAHAN
Pemuda dan mahasiswa sama-sama diidentikkan dengan “agent of change”. Kata-kata
perubahan selalunya menempel dengan erat sekali sebagai identitas para
mahasiswa yang juga dikenal sebagai kaum intelektualitas muda. Dari
mahasiswalah ditumpukan besarnya harapan, harapan untuk perubahan dan
pembaharuan dalam berbagai bidang yang ada di negeri ini. Tugasnyalah
melaksanakan dan merealisasikan perubahan positif, sehingga kemajuan di dalam
sebuah negeri bisa tercapai dengan membanggakan.
Peran sentral perjuanganya sebagai kaum intelektualitas muda memberi secercah
sinar harapan untuk bisa memperbaiki dan memberi perubahan-perubahan positif di
negeri ini. Tidak dipungkiri, bahwa perubahan memang tidak bisa dipisahkan dan
telah menjadi sinkronisasi yang mendarah daging dari tubuh dan jiwa para
mahasiswa.
Dari mahasiswa dan pemudalah selaku pewaris peradaban munculnya berbagai
gerakan-gerakan perubahan positif yang luar biasa dalam lembar sejarah kemajuan
sebuah bangsa dan negara.
Sejarah telah menorehkan dengan tinta emas, bahwa pemuda khususnya mahasiswa
selalu berperan dalam perubahan di negeri kita, berbagai peristiwa besar di
dunia selalu identik dengan peran mahasiswa didalamnya.
Berawal dari gerakan organisasi mahasiswa Indonesia di tahun 1908, Boedi Oetomo.
Gerakan yang telah menetapkan tujuannya yaitu “kemajuan yang selaras buat
negeri dan bangsa” ini telah lahir dan mampu memberikan warna perubahan yang
luar biasa positif terhadap perkembangan gerakan kemahasiswaan untuk kemajuan
bangsa Indonesia.Gerakan kemahasiswaan lainnya pun terbentuk, Mohammad Hatta
mempelopori terbentuknya organisasi kemahasiwaan yang beranggotakan
mahasiswa-mahasiswa yang sedang belajar di Belanda yaitu Indische Vereeninging
(yang selanjutnya berubah menjadi Perhimpunan Indonesia). Kelahiran organisasi
tersebut membuka lembaran sejarah baru kaum terpelajar dan mahasiswa di garda
depan sebuah bangsa dengan misi utamanya “menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan
hak-hak kemanusiaan dikalangan rakyat Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan”.
Gerakan mahasiswa tidak berhenti sampai disitu, gerakannya berkembang semakin
subur, angkatan 1928 yang dimotori oleh beberapa tokoh mahasiswa diantaranya
Soetomo (Indonesische Studie-club),Soekarno (Algemeene Studie-club), hingga
terbentuknya juga Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yang merupakan
prototipe organisasi telah menghimpun seluruh gerakan mahasiswa ditahun 1928,
gerakan mahasiswa angkatan 1928 memunculkan sebuah idieologi dan semangat
persatuan dan kesatuan diseluruh pelosok Indonesia untuk meneriakkan dengan
lantang dan menyimpannya didalam jiwa seluruh komponen bangsa, kami putra putri
Indonesia mengaku bertumpah darah satu yaitu tumpah darah Indonesia, berbangsa
satu yaitu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa satu yaitu bahasa Indonesia
dan hingga kini kita kenal sebagai sumpah pemuda.
Gerakan perjuangan mahasiswa sebagai kontrol pemerintahan dan kontrol sosial
terus tumbuh dan berkembang, hinggalah gerakan perjuangan mahasiswa sampai pada
terjadinya peristiwa 10 tahun yang lalu yaitu tragedi trisakti mei 1998.
Lagi-lagi mahasiswa menjadi garda terdepan didalam perubahan terhadap negeri
ini, gerakan perjuangan ini menuntut reformasi perubahan untuk mengganti rezim
orde baru yang korupsi, kolusi, dan nepotisme serta tidak berpihak kepada
rakyat dan memaksa turun presiden soeharto dari kursi kekuasaannya yang telah
digenggamnya selama hampir 32 tahun.
Gerakan perjuangan mahasiswa tidak semudah yang kita bayangkan, perubahan ini
harus dibayar mahal dengan meninggalnya empat mahasiswa universitas trisakti
oleh timah petugas aparat yang tidak mengharapkan perubahan itu terjadi.
Sejarah panjang gerakan mahasiswa merupakan salah satu bukti, kontribusinya,
eksistensinya, dan peran serta tanggungjawabnya mahasiswa dalam memberikan
perubahan dan memperjuangkan kepentingan rakyat.
Peran mahasiswa terhadap bangsa dan negeri ini bukan hanya duduk di depan meja
dan dengarkan dosen berbicara, akan tetapi mahasiswa juga mempunyai berbagai
perannya dalam melaksanakan perubahan untuk bangsa Indonesia, peran tersebut
adalah sebagai generasi penerus yang melanjutkan dan menyampaikan nilai-nilai
kebaikan pada suatu kaum, sebagai generasi pengganti yang menggantikan kaum
yang sudah rusak moral dan perilakunya, dan juga sebagai generasi pembaharu
yang memperbaiki dan memperbaharui kerusakan dan penyimpangan negatif yang ada
pada suatu kaum.
Peran ini senantiasa harus terus terjaga dan terpartri didalam dada mahasiswa
Indonesia baik yang ada didalam negeri maupun mahasiswa yang sedang belajar
diluar negeri. Apabila peran ini bisa dijadikan sebagai sebuah pegangan bagi
seluruh mahasiswa Indonesia, “ruh perubahan” itu tetap akan bisa terus
bersemayam dalam diri seluruh mahasiswa Indonesia.
Gerakan perjuangan Mahasiswa Indonesia tidak boleh berhenti sampai kapanpun
,gerakan perjuangan mahasiswa saat ini tidak hanya dengan bergerak bersama-sama
untuk berdemonstrasi dan berorasi dijalan-jalan saja, akan tetapi wahai para
“agent of change”, cobalah untuk bertindak bijak dengan intelektualisme,
idealisme, dan keberanian mu untuk bisa senantiasa menanamkan ruh perubahan
yang ada dalam dirimu untuk bisa memberi kebaikan dan berperan besar serta
bertanggung jawab untuk memberikan kemajuan bangsa dan Negara Indonesia,
sehingga seperti Hasan al Banna katakan “goreskanlah catatan membanggakan bagi
umat manusia”.G. MAHASISWA PELOPOR SEJARAH BANGSA
Mahasiswa telah terbukti selalu menjadi pelopor dalam sejarah suatu Bangsa.
Pada konteks Indonesia, pengalaman empirik juga membenarkan sekaligus
mempertegas realitas tersebut. Catatan sejarah memperlihatkan bahwa dengan
kemahirannya dalam menjalankan fungsi sebagai Intellectual Organic, mahasiswa
telah berhasil menumbangkan rezim Orde Baru dan menghantarkan Indonesia kedalam
suatu era yang saat ini sedang bergulir, yakni: “Orde Reformasi“.
Namun pada sisi yang lain, fakta juga membuktikan bahwa sampai dengan saat ini,
mahasiswa Indonesia belum mampu untuk mendongkel antek-antek Orde Baru dari
jajaran elite kekuasaan. Padahal sudah menjadi rahasia umum, bahwa kehadiran
mereka di situ untuk menutupi segala kebobrokan kolektif yang telah mereka
lakukan di masa lalu.
Dengan kenyataan yang demikian, maka tidaklah mengherankan apabila proses
reformasi masih tersendat-sendat dan belum dapat berjalan secara linear.
Menurut Sebastian de Grazia (1966 : 72-74), kondisi seperti ini secara cepat
atau lambat, otomatis akan menimbulkan suatu situasi anomie yang kuat di dalam
kehidupan ber-Masyarakat, ber-Bangsa dan ber-Negara, yang pada akhirnya akan
berdampak buruk bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Bertolak dari argumen di atas, maka mahasiswa dituntut/diharapkan dapat terjun
ke arena politik dalam rangka mengawal seluruh agenda reformasi, demi
terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil di dalam kemakmuran dan makmur di
dalam keadilan secara demokratis.Akan tetapi, yang menjadi persoalannya adalah
bagaimanakah seharusnya mahasiswa berpolitik….??? dan aksi politik yang
bagaimanakah yang harus dilakukan oleh mahasiswa….?
Sebelum menjawab kedua pertanyaan di atas, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa
istilah politik dalam tulisan ini dipahami sesuai dengan konsep berpikirnya
Antonio Gramsci, sehingga di sini politik didefinisikan sebagai aktivitas pokok
manusia dimana manusia dapat mengembangkan kapasitas dan potensi dirinya.
(Roger Simon, 1999 : 136).
Jika definisi di atas diejawantahkan dalam bentuk aksi, maka mahasiswa dapat
berpolitik dalam dua pengertian, yakni : Pertama, berpolitik dalam arti konsep
(Concept). Disini mahasiswa secara individual maupun kelompok, harus mengajukan
gagasan, pikiran, solusi atau interpretasi mengenai apa yang menjadi kehendak
dari mayoritas rakyat. Kedua, berpolitik dalam arti kebijakan (Belied). Di sini
mahasiswa sebagai kelompok harus menjadi Pressure Groups yang memperjuangkan
aspirasi rakyat, dengan cara mempengaruhi orang-orang yang memegang kebijakan
ataupun yang menjalankan kekuasaan, dari luar sistem kekuasaan.
Apabila mahasiswa berpolitik dalam artian yang pertama, maka mahasiswa dituntut
untuk benar-benar memahami cara berpikir ilmiah, yaitu teratur dan sistematik.
Sedangkan apabila mahasiswa berpolitik dalam arti kebijakan (Belied), maka
mahasiswa harus betul-betul mengetahui posisi individu dalam kehidupan
ber-Negara, posisi konstitusi dalam kehidupan ber-Negara, posisi Negara dalam
menjalin relasi dengan warganya, konstelasi politik terkini dan menguasai
manajemen aksi. Pada tataran ideal, mahasiswa seharusnya berpolitik dalam arti
konsep (Concept) maupun dalam arti kebijakan (Belied) secara bersamaan. Ini
berarti, mahasiswa harus berpolitik sebagai politisi ekstra perlementer.H. PERANAN MAHASISWA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Apa yang terlintas dibenak kita ketika kita mendengar kata”mahasiswa”, mungkin
tidak hanya satu jawaban yag akan terucap dari banyak orang dengan
beranekaragam latar belakang pendidikan. Mahasiswa merupakan sebuah status yang
disandang seseorang ketika ia menjalani pendidikan formal pada sebuah perguruan
tinggi. Seseorang dapat dikatakan sebagai seorang mahasiswa apabila ia tercatat
sebagai mahasiswa secara administrasi sebuah perguruan tinggi yang tentunya
mengikuti kegiatan belajar dan mengajar serta kegiatan lainnya. Status ini
menjadi mutlak apabila kita berbicara dalam konteks pendidikan formal. Ternyata
dbalik statusnya itu, masih banyak sekali peranan seorang yang menyandang
status mahasiswa untuk menunjukkan peranannya pada kehidupan masyarakat
terlebih lagi pada tingkat kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sejarah membuktikan bagaimana kekuatan mahasiswa dalam pergantian rezim yang
diktator menuju perubahan kearah lebih baik, sebagai contoh gerakan mahasiswa
bersama komponen bangsa lainnya yang ketika itu masyarakat,parpol dan ABRI
dalam menyuarakan TriTura(Tiga Tuntutan Rakyat) yang berhasil menggantikan
rezim kekuasaan saat itu yang dinilai cenderung terlau berpihak pada haluan
kiri. Kemudian bagaimana peristiwa Malari(Petaka Lima Belas Januari) yang
dimotori oleh Hariman Siregar yang notabene sebagai mahasiswa kedokteran
Universitas Indonesia, dan masih membekas diingatan kita ketika kekuatan
mahasiswa untuk menggulingkan rezim orde baru yang otoriter yang telah berkuasa
selama 32 tahun. Itu merupakan bukti-bukti nyata dimana mahasiswa menunjukkan
peranannya dikancah perpolitikan nasional yang tentunya untuk menciptakan
keselarasan menuju masyarakat yang makmur sentosa, meskipun sampai sekarang
buah tangan dari perjuangan mahsiswa tersebut masih jauh panggang dari api.
Sehinnga dapat disimpulkan bahwa kekuatan mahasiswa dalam kancah perpolitikan
nasional menjadi patut diperhitungkan sebagai gerakan yang murni membela kepentingan
rakyat semata.
Sekarang mari kita tengok aktivitas mahasiswa zaman sekarang, Amien Rais pernah
mengutarakan intensitas dan kualitas dari gerakan kemahasiswaan cenderung
mengalami penurunan seiring datangya era globalisasi ke negeri kita tercinta ini,
kebanyakan dari mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatan
yang kurang jelas manfaatnya, forum-forum diskusi mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan kenegaraan tidak pernah dijejali oleh mahasiswa sebaliknya
tempat-tempat hiburan malah disesaki para mahasiswa. Penulis tidak melarang
tentunya sebatas itu tidak melanggar syariat, karena sebagai manusia tentunya
kita juga butuh yang namanya hiburan. Tetapi hal itu juga harus disaring dengan
kekuatan iman kita. Kembali kepada kualitas gerakan kemahsiswaan masa sekarang
yang cenderung menurun, maka sadar atupun tidak itu merupakan efek dari
masuknya era globalisasi ke indonesia tanpa diharmonisasi dengan manajemen
waktu dan diri yang baik. Untuk membangun citra mahasiswa sebagai agen pembaharu
ataupun kaum intelektual yang mana dipundaknya ada masa depan bangsa ini yang
akan dilabuhkan dimana, maka kita harus memupuk rasa persaudaraan dan
senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Selain itu tentunya kita
perlu membangun konsep intelektual dalam gerakan yang sinergi dan terarah
menuju masyarakat yang adil dan makmur. Sehingga kedepan mahasiswa tidak hanya
dikenal lewat aktivitasnya ketika menjalani perkuliahan saja,tetapi sebagai
elemen bangsa yang peka terhadap kondisi permasalahan disekitarnya .Semoga.I. PERANAN DAN FUNGSI MAHASISWA DALAM ERA REFORMASI
Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif selalu lahir dari pola pikir para
mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan mengangkat
realita sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong mahasiswa
untuk memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri.
Dalam hal ini, secara umum mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis, yaitu :
1. sebagai penyampai kebenaran (agent of social control)
2. sebagai agen perubahan (agent of change)
3. sebagai generasi penerus masa depan (iron stock)
Mahasiswa dituntut untuk berperan lebih, tidak hanya bertanggung jawab sebagai
kaum akademis, tetapi diluar itu wajib memikirkan dan mengembang tujuan bangsa.
Dalam hal ini keterpaduan nilai-nilai moralitas dan intelektualitas sangat
diperlukan demi berjalannya peran mahasiswa dalam dunia kampusnya untuk dapat
menciptakan sebuah kondisi kehidupan kampus yang harmonis serta juga kehidupan
diluar kampus.
Peran dan fungsi mahasiswa dapat ditunjukkan :
1. Secara santun tanpa mengurangi esensi dan agenda yang diperjuangkan.
2. Semangat mengawal dan mengawasi jalannya reformasi, harus tetap tertanam
dalam jiwa setiap mahasiswa.
3. Sikap kritis harus tetap ada dalam diri mahasiswa, sebagai agen pengendali
untuk mencegah berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap perubahan yang
telah mereka perjuangkan.
Dengan begitu, mahasiswa tetap menebarkan bau harum keadilan sosial dan
solidaritas kerakyatan.
Menurut Arbi Sanit ada empat faktor pendorong bagi peningkatan peranan
mahasiswa dalam kehidupan politik.
1. sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mahasiswa
mempunyai horison yang luas diantara masyarakat.
2. sebagai kelompok masyarakat yang paling lama menduduki bangku sekolah,
sampai di universitas mahasiswa telah mengalami proses sosialisasi politik yang
terpanjang diantara angkatan muda.
3. kehidupan kampus membentuk gaya hidup yang unik di kalangan mahasiswa. Di
Universitas, mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah, suku, bahasa dan
agama terjalin dalam kegiatan kampus sehari-hari.
4. mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan
kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise dalam masyarakat dengan sendirinya
merupakan elit di dalam kalangan angkatan muda.
Pada saat generasi yang memmipin bangsa ini sudah mulai berguguran pada saat
itulah kita yang akan melanjutkan tongkat estafet perjuangan bangsa ini. Namun
apabila hari ini ternyata kita tidak berusaha mambangun diri kita sendiri
apakah mungkin kita kan membangun bangsa ini suatu saat nanti?
Jawabannya ada pada diri anda masing-masing.
Kemampuan yang harus dimiliki seorang mahasiswa
1. Soft skill (Kemampuan Kepribadian)
a. Soft Skill atau kemampuan kepribadian adalah salah satu faktor untuk sukses
pada pendidikan yang ditempuh dan juga penentu untuk masa depan seseorang dalam
menjalani hidupnya.
b. Karena soft skill hampir 80 % menentukan keberhasilan seseorang.
Kemampuan soft skill yang perlu dimiliki seorang mahasiswa
a. Manajemen waktu
b. Kepemimpinan (leadership)
c. Tingkat kepercayaan yang tinggi (self confidence)
d. Selera humor yang tinggi (sense of humor)
e. Memiliki keyakinan dalam agama (spiritual capital)
2. Hard Skill (Kemampuan Intelektual)
Kemampuan intelektual hanya mendukung 20 % dari pencapaian prestasi dan
keberhasilan seseorang
Jika kemampuan soft skill ini kita punyai, maka kita akan menjadi orang yang
baik di masa depan, sebab saat ini yang terjadi banyak orang yang penting tapi
sedikit yang baik“Yakini pilihan anda, bahwa dalam dunia anda menekuni pendidikan tinggi
anda bisa sukses seperti yang anda cita-citakan.”BAB III
PENUTUPA. KESIMPULAN
Peran mahasiswa bagi bangsa dan negeri ini bukan hanya duduk di depan meja dan
dengarkan dosen berbicara, akan tetapi mahasiswa juga mempunyai berbagai
perannya dalam melaksanakan perubahan untuk bangsa Indonesia, peran tersebut
adalah sebagai generasi penerus yang melanjutkan dan menyampaikan nilai-nilai
kebaikan pada suatu kaum, sebagai generasi pengganti yang menggantikan kaum
yang sudah rusak moral dan perilakunya, dan juga sebagai generasi pembaharu
yang memperbaiki dan memperbaharui kerusakan dan penyimpangan negatif yang ada
pada suatu kaum.
Peran ini senantiasa harus terus terjaga dan terpartri didalam dada mahasiswa
Indonesia baik yang ada didalam negeri maupun mahasiswa yang sedang belajar
diluar negeri. Apabila peran ini bisa dijadikan sebagai sebuah pegangan bagi
seluruh mahasiswa Indonesia, “ruh perubahan” itu tetap akan bisa terus bersemayam
dalam diri seluruh mahasiswa Indonesia.B. SARAN
Pada bagian ini penyusun ingin mengajak yang dalam hal ini ditujukan kepada
para generasi muda pelajar dan mahasiswa, para Dosen dan Guru, seluruh elemen
pemerintah baik yang ada di daerah maupun yang ada di pusat serta seluruh
lapisan masyarakt Indonesia secara luas agar tetap bersatu demi mempertahankan
keutuhan NKRI. Terkadang masalah sepele akan menjadi kompleks jika tidak ada
solidaritas di antara sesama kita. Penyusun berharap tak akan ada lagi perselisihan
di negeri kita tercinta sehingga cita-cita bangsa Indonesia akan tercapai.
Pepatah dalam bahasa Inggris mengatakan Student Today, Leader Tomorrow.
Penyusun meyakini bahwa kunci tercapainya cita-cita itu ada di tangan para
generasi muda. Oleh karena itu, tetaplah semangat dalam meraih apa yang telah
menjadi tujuan hidup kita.DAFTAR PUSTAKAone.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/definisi-pemudakipong.webnode.com/news/peranan-mahasiswa-dalam-kehhidupan-berbangsa-dan-bernegara/
PENGERTIAN ETIKA, PERANAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN MAHASISWA
MAKALAH
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG MASALAH
Mahasiswa yang pada dasarnya merupakan subjek atau pelaku di dalam pergerakan pembaharuan atau subjek yang akan menjadi generasi-generasi penerus bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke arah yang lebih baik dituntut untuk memiliki etika. Etika bagi mahasiswa dapat menjadi alat kontrol di dalam melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk. Oleh karena itu, makna etika harus lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di dalam lingkungan mahasiswa yang relitanya lebih banyak mahasiswa yang tidak sadar dan tidak mengetahui makna etika dan peranan etika itu sendiri, sehingga bermunculanlah mahasiswa-mahasiswi yang tidak memiliki akhlaqul karimah, seperti mahasiswa yang tidak memiliki sopan dan santun kepada para dosen, mahasiswa yang lebih menyukai hidup dengan bebas, mengonsumsi obat-obatan terlarang, pergaulan bebas antara mahasiswa dengan mahasiswi, berdemonstrasi dengan tidak mengikuti peraturan yang berlaku bahkan hal terkecil seperti menyontek disaat ujian dianggap hal biasa padahal menyontek merupakan salah satu hal yang tidak mengindahkan makna dari etika. Perlu Anda ketahui bahwa realita banyaknya bermunculan para koruptor di Indonesia disebabkan oleh seseorang yang tidak memahami arti kata dari iman dan etika. Banyak orang yang beranggapan dan meyakini para koruptor yang ada sekarang adalah seorang yang dahulunya terbiasa melakukan tindakan menyontek di saat ujian tanpa merasa bersalah, lebih tepatnya mencontek memiliki makna yang sama dengan kecurangan. Jadi menyontek diibaratkan dengan korupsi mengambil hak seseorang tanpa izin dan meraih sesuatu tanpa memikirkan apakah cara yang digunakannya benar atau salah dan ini semua berhubungan dengan etika.
Apabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia untuk di masa yang akan datang di isi oleh penerus-penerus bangsa yang berakhlaqul karimah atau beretika?. Akan diletakkan dimanakah wajah Indonesia nanti apabila bangsa Indonesia dibangun oleh jiwa-jiwa yang penuh dengan kecurangan atau dengan akhlaq-akhlaq tercela?.
II. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah-masalah yang akan dikaji dalam karya tulis ilmiah ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah pengertian mahasiswa?
2. Apakah kewajiban dan hak mahasiswa?
3. Apakah pengertian etika dan peranan etika?
4. Adakah hubungan etika dengan mahasiswa?
5. Bagaimanakah realita aktivitas mahasiswa?
6. Mengapa mahasiswa bersikap anarkis?
7. Apakah fungsi etika bagi mahasiswa?
III. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan perumusan masalah di atas, peranan etika bagi mahasiswa diharapkan dapat mewujudkan dan menumbuhkan etika dan tingkah laku yang positif. Namun secara umum karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Diharapkan mahasiswa mengetahui, memahami, dan dapat mengamalkan nilai-nilai etika di kalangan atau di dalam aktivitas mahasiswa.
IV. METODE PENULISAN DAN PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah metode studi literatur, observasi, dan quisioner.
V. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam karya tulis ilmiah ini terdapat beberapa bab diantaranya:
BAB I PENDAHULUAN
Bab I pada karya tulis ilmiah ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan penelitian serta sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini. Latar belakang masalah pada karya tulis ilmiah ini memamparkan alasan penulis mengapa etika sangat mempunyai peranan penting dalam aktivitas mahasiswa. Pada bab I ini dijelaskan pula perumusan masalah yang mengacu kepada pedoman 5 W+H, menjelaskan tujuan penulisan serta memberitahukan kepada pembaca karya tulis ini, metode yang digunakan adalah studi literatur, observasi, dan quisioner.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab II karya tulis ilmiah ini menjelaskan atau memaparkan tentang pengertian dari etika, peranan, aktivitas dan mahasiswa dari berbagai pendapat tokoh-tokoh terkenal, serta menjelaskan secara umum tentang peranan etika dan apa saja yang termasuk ke dalam aktivitas mahasiswa.
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab II karya tulis ilmiah ini mengacu kepada perumusan masalah yang secara umum akan membahas tentang pengertian mahasiswa dan etika, kewajiban dan hak mahasiswa, hubungan etika dengan mahasiswa, realita aktivitas mahasiswa, dan fungsi etika bagi mahasiswa serta di dalam karya tulis ilmiah ini akan dilampirkan quisioner yang dijawab oleh para mahasiswa.
BAB IV PENUTUP
Bab ini akan membahas simpulan dan saran. Pada bagian simpulan, semua materi yang telah dijelaskan akan disimpulkan dan pada bagian saran berisi saran yang ditulis oleh penulis dan terdapat pula harapan-harapan dari penulis yang berkenaan dengan judul karya tulis ilmiah ini.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN PUSTAKA
I. Pengertian Etika
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral. (Suseno, 1987)
Etika sebenarnya lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungan tingkah laku manusia. (Kattsoff, 1986)
II. Pengertian Peranan
Peranan berasal dari kata peran. Peran memiliki makna yaitu seperangkat tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat. Sedangkan peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilksanakan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)
III. Peranan Etika
Peranan etika bagi aktivitas mahasiswa yaitu menjadi landasan dalam melakukan kegiatan yang tetap mengacu atau melihat nilai-nilai dan norma-norma, sehingga segala perbuatan dan tingkah laku kita dapat diterima masyarakat.
IV. Pengertian Aktivitas
Aktivitas adalah keaktifan; kegiatan; kesibukan; kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam perusahaan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)
V. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)
Mahasiswa adalah sekumpulan manusia intelektual yang akan bermetamorfosa menjadi penerus tombak estafet pembangunan di setiap Negara, dengan itelegensinya diharapkan bisa mendobrak pilar-pilar kehampaan suatu negara dalam mencari kesempurnaan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta secara moril akan dituntut tanggung jawab akdemisnya dalam menghasilkan “buah karya” yang berguna bagi kehidupan lingkungan. (www.google.com)
VI. Macam-macam Aktivitas Mahasiswa
Berbicara tentang aktivitas, mahasiswa memiliki banyak aktivitas selain belajar sebagai tujuan utama menjadi mahasiswa. Mahasiswa sebagai subjek dapat memilih apa yang terbaik untuk dirinya. Relitanya aktivitas mahasiswa ada yang positif dan ada yang negatif, kembali kepada mahasiswa itu sendiri apakah ia menginginkan jalan yang baik atau tidak. Aktivitas positif mahasiswa selain belajar adalah mengikuti atau menyelami dunia organisasi di kampus, disiplin akan waktu, dan mematuhi segala peraturan yang tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada. Sedangkan aktivitas negatif mahasiswa adalah bersikap anarkis dalam berdemonstrasi, tidak mematuhi peraturan yang berlaku, berbuat keonaran antar sesama mahasiswa atau mahasiswi, bergaul secara bebas tanpa mengindahkan peraturan yang ada dan melakukan tindakan curang yaitu menyontek disaat ujian.
BAB III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pernahkah Anda mendengar dan melihat sebuah tragedi yang telah terjadi beberapa tahun yang lalu seperti: tragedi Trisakti, tragedi 27 Juli, peristiwa Ambon, peristiwa Aceh, tragedi Lampung, dan peristiwa Malari Banyuwangi. Apabila kita mengingat kembali tragedi Semanggi I yang terjadi pada tanggal 11-13 November 1998 dan tanggal 24 September 1998 tanggal dimana terjadinya tragedi Semanggi II. Tragedi ini menunjukkan kepada dua kejadiaan protes masyarakat terhadap pelaksanaan dan agenda sidang istimewa yng mengkibatkan tewasnya warga sipil sebanyak 17 warga sipil, kemudian kejadian kedua yaitu tragedi Semanggi II menyebabkan tewasnya seorang mahasiswa dan sebelas orang lainnya di seluruh Jakarta serta menyebabkan 217 korban luk-luka. Pada saat itu, masyarakat dan mahasiswa menolak sidang istimewa 1998 dan juga menentang dwi fungsi ABRI/TNI. Sepanjang diadakannya sidang istimewa itu masyarakat berabung dengan mahasiswa setiap hari melakukan demonstrasi ke jalan-jalan di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Peristiwa ini mendapat perhatian sangat besar dari seluruh Indonesia dan dunia internasional. Hampir seluruh sekolah dan universitas di Jakarta, tempat diadakannya sidang istimewa tersebut diliburkan untuk mencegah mahasiswa karena di bawah tekanan aparat yang tidak menghendaki aksi mahasiswa.
Para pelaku utama dari peristiwa di atas sebagian besar adalah mahasiswa yang pada dasarnya menginginkan keadilan dan memperjuangkan sebuah makna dari kata kebenaran.
A. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa sebagai pelaku utama dan agent of exchange dalam gerakan-gerakan pembaharuan memiliki makna yaitu sekumpulan manusia intelektual, memandang segala sesuatu dengan pikiran jernih, positif, kritis yang bertanggung jawab, dan dewasa. Secara moril mahasiswa akan dituntut tangung jawab akademisnya dalam menghsilkan “buah karya” yang berguna bagi kehidupan lingkungan.
Edward Shill mengkategorikan mahasiswa sebagai lapisan intelektual yang memiliki tanggung jawab sosial yang khas. Shill menyebutkan ada lima fungsi kaum intelektul, yakni mencipta dan menyebar kebudayaan tinggi menyediakan bagan-bagan nasional dan antar bangsa, membina keberdayan dan bersama mempengaruhi perubahan sosial dan memainkan peran politik.
B. Kewajiban dan Hak Mahasiswa
Berbicara tentang hak dan kewajiban, seorang mahasiswa terlebih dahulu harus melaksanakan kewajibannya dan kemudian mendapatkan haknya sebagai seorang mahasiswa. Mahasiswa sebagai kelompok terpenting dalam sebuah masyarakat memiliki kewajiban yaitu menuntut ilmu, menguasai ilmu dengan sungguh-sungguh agar menjadi seorang yang berguna yang mengaplikasikan atau mengembangkan disiplin ilmunya bagi lingkungan tempat dimana ia tinggal, mematuhi peraturan yang berlaku, sebuah perturan yang tidak menyimpang dari ketetapan hukum-hukum Allah dan nilai-nilai, norma-norma yang ada, selain itu mahasiswa juga harus memainkan peranan penting sebagai pencetus perubahan dan revolusi. Saidina Ali k.w.j. berkata: “Bukanlah orang muda yang hanya mengatakan: ‘Ayahku begini!’ tetapi orang muda adalah yang mengatakan: ‘Ini Aku!’”.
Kata-kata di atas memberikan semangat bahwa seorang mahasiswa seharusnya memiliki prinsip yang kuat, mampu melakukan perubahan dan berani menegakkan kata kebenaran di atas sebuah kemungkaran, selain itu mahasiswa juga wajib melaksanakn Tridarma Mahasiswa yaitu melakukan penelitian, pengabdian, dan pengajaran yang diawali dengan proses belajar yang sungguh-sungguh. Berbicara tentang kewajiban mahasiswa juga berhak mendapatkan hak yang diterimanya, yaitu mendapatkan perlakuan yang sama dari pendidik tanpa memandang status sosial dari mahasiswa tersebut, apakah mahasiswa tersebut berasal dari kalangan menengah atau dari kalangan menengah ke bawah, mendapatkan ilmu, menerima dan dapat menggunakan sarana dan prasarana yang ada, mengemukakan aspirasinya tetap dengan “sopan”, dan mendapatkan pencerahan agama sebagai penyeimbang dalam menjalani kehidupan.
C. Pengertian Etika dan Peranannya
Sebelum lebih mendalami makna atau pengertian dari etika, saya akan memberikan contoh kasus yang berhubungan dengan etika dan mahasiswa. Peristiwa ini terjadi di Makasar, pelaku dari peristiwa ini adalah mahasiswa UMI (Universitas Muslim Indonesia) yang pada saat itu mengenakan jas almamater berwarna hijau sedang berdemonstrasi. Para mahasiswa UMI tadi ramai-ramai memukuli salah seorang professor yang saat itu dalam kondisi sakit hendak diantar ke rumah sakit, hanya kerena anak beliau hendak memindahkan pagar penghalang jalan utama karena hendak buru-buru mengantar sang professor ke rumah sakit. Memalukan! Mungkin itu yang Anda katakan ketika mengetahui peristiwa yang melibatkan para mahasiswa ini. Dimanakah etika mereka semua? Apakah mereka berpikir apakah dampak yang akan mereka terima setelah mereka menganiaya perofessor itu?.
Para mahasiswa itu mengatasnamakan demokrasi dalam melakukan tindakan itu, tapi apakah kebebasan berdemokrasi tidak mengindahkan makna dan peranan etika?.
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti yaitu tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Jadi, etika adalah nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Etika tidak sama dengan etiket, “Etika” berarti “moral” dan “Etiket” berarti “sopan santun”.
Etika berkaitan dengan nilai, norma, dan moral. Di dalam Dictionary of Sosciology and Related Sciences dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yang dipercayai dan pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Jadi nilai itu hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri.
Di dalam nilai itu sendiri terkandung cita-cita, harapan-harapan, dambaan-dambaan dan keharusan. Menurut tinggi rendahnya, nilai-nilai dapat dikelompokkan dalam empat tingkatan yaitu:
1. Nilai-nilai kenikmatan
Dalam tingkatan ini terdapat deretan nilai-nilai yang mengenakkan dan tidak mengenakkan yang menyebabkan orang senang atau menderita tidak enak.
2. Nilai-nilai kehidupan
Dalam tingkatan ini terdapatlah nilai-nilai yang penting bagi kehidupan misalnya kesehatan, kesegaran jasmani, dan kesejahteraan umum.
3. Nilai-nilai kejiwaan
Dalam tingkat ini terdapat nilai-nilai kejiwaan yang sama sekali tidak tergantung dari keadaan jasmani maupun lingkungan. Misalnya nilai keindahan, kebenaran maupun lingkungan.
4. Nilai-nilai kerohanian
Dalam tingkat ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci dan tidak suci. Misalnya nilai-nilai pribadi. Ada empat macam nilai-nilai kerohanian, yaitu:
a. Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (ratio, budi, cipta) manusia.
b. Nilai keindahan atau nilai estetis, yang bersumber pada perasaan manusia.
c. Nilai kebaikan atau nilai moral, yang bersumber pada unsur kehendak manusia.
d. Nilai religius, yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak. Nilai ini bersumber kepada kepercayaan atau keyakinan manusia.
Nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan etika. Istilah moral mengandung integritas dan martabat pribadi manusia. Makna moral yang terkandung dalam kepribadian seseorang itu tercermin dari sikap dan tingkah lakunya. Jadi norma sebagai penuntun sikap dan tingkah laku manusia. Antara norma dan etika memiliki hubungan yang sangat erat yaitu etika sebagai ilmu pengetahuan yang membahas tentang prinsip-prinsip moralitas.
Etika memiliki peranan atau fungsi diantaranya yaitu:
1. Dengan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian tentang perilaku manusia
2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa
3. Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita hadapi sekarang.
4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam menjalankan aktivitas kemahasiswaanya.
5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika kita bisa di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat.
D. Hubungan Etika dengan Mahasiswa
Antara etika dengan mahasiswa memiliki hubungan yang sangat erat. Dalam contoh kasus mahasiswa Universitas Muslim Indonesia yang sudah diceritakan di atas, dapat kita nilai bahwa etika sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain, dengan memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswa misalnya di saat mahasiswa berdemonstrasi menuntut keadilan etika menjadi sebuah alat kontrol yang dapat menahan mahasiswa agar tidak bertindak anarkis. Dengan etika mahasiswa dapat berperilaku sopan dan santun terhadap siapa pun dan apapun itu. Islam telah mengajarkan kepada bahwa kita harus berperilaku sopan terhadap orang yang lebih tua dari kita dan etika juga sudah di jelaskan di dalam Islam, etika di dalam Islam sama dengan akhlaq, dan mahasiswa sebagai mahluk Allah SWT. yang telah diberikan karunia berupa akal, akhlaq yang baik ditujukan bukan hanya kepada manusia saja melainkan kepada semua mahluk baik mahluk hidup ataupun benda mati.
Sebagai seorang mahasiswa yang beretika, mahasiswa harus memahami betul arti dari kebebasan dan tanggung jawab, karena banyak mahasiswa yang apabila sedang berdemonstrasi memaknai kebebasan dengan kebebasan yang tidak bertangung jawab.
E. Kebebasan dan Tangung Jawab
Sebenarnya tidak ada manusia yang tidak tahu apa itu kebebasan, karena kebebasan merupakan kenyataan yang akrab dengan kita semua. Dalam hidup setiap manusia kebebasan adalah unsur hakiki. Kadang-kadang kebebasan dimengerti sebagai kesewenang-wenangan. Kalau begitu, orang disebut bebas bila ia dapat berbuat atau tidak berbuat sesuka hatinya.
Bebas dimengerti sebagai terlepas dari segala kewajiban dan keterkaitan. Kebebasan dilihat sebagai izin atau kesempatan untuk berbuat semaunya. Banyak mahasiswa yang tidak beretika salah mengartikan kebebasan, mereka mengartikan kebebasan dalam arti kesewenang-wenangan. Kata “bebas” disalahgunakan sebab “bebas” sesungguhnya tidak berarti “lepas dari segala keterkaitan”. Jadi kebebasan yang sejati adalah kebebasan yang mengandaikan keterikatan oleh norma-norma.
Batas-batas kebebasan, diantaranya:
1. Faktor-faktor dari dalam
Kebebasan pertama-tama dibatasi oleh faktor-faktor dari dalam, baik fisik maupun psikis.
2. Lingkungan
Kebebasan dibatasi juga oleh lingkungan, baik alamiah maupun sosial. Contohnya orang yang berasal dari lingkungan miskin tidak bebas masuk perguruan tinggi karena yang ingin masuk perguruan tinggi harus memenuhi syarat yang tidak bisa dipenuhi oleh golongan orang yang kurang mampu.
3. Kebebasan orang lain
Kebebasan ini dibatasi apabila semua gerak-gerik seseorang dibatasi oleh orang lain, dan ternyata mengakui kebebasan orang lain secara konkret berarti menghormati hak-hak orang lain.
4. Generasi-generasi mendatang
Kebebasan dibatasi oleh juga oleh masa depan umat manusia atau oleh generasi-generasi sesudah kita. Contohnya kebebasan kita dalam menguasai dan mengeksploitasi alam dibatasi sampai titik tertentu, sehinga alam bisa menjadi dasar hidup bagi generasi-generasi mendatang.
Mahasiswa yang ideal adalah mahasiswa yang dapat bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dilakukannya. Orang yang bertanggung jawab dapat diminta penjelasan tentang tingkah lakunya dan bukan saja ia bisa menjawab-kalau Ia mau-melainkan juga ia harus menjawab. Tanggung jawab berarti bahwa orang tidak boleh mengelak, bila diminta penjelasan tentang perbuatannya.
F. Anarkisme, Mahasiswa, dan Etika
Anarkisme berasal dari kata dasar anarki dengan imbuhan isme. Kata anarki merupakan kata serapan dari bahasa Inggris anarchy atau anarchie (Belanda/Jerman/Perancis), yang berakardari kata Yunani anarhos/anarchein.
Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan dengan kekuasaan adalah lembaga-lembaga yang menumbuh suburkan penindasan terhadap kehidupan. Oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.
Sedangkan anarkis berarti orang yang mempercayai dan menganut anarki. Dalam arti lain anarkis yaitu kegiatan yang bersifat menuju kekerasan, tidak mau mengalah dan eakan kata musyawarahsudah tidak berlaku.
Tindakan anarkis tidak sepenuhnya identik dengan mahasiswa, tetapi dalam realitanya masih ada mahasiswa yang menganut anarkisme. Menurut seorang mahasiswi UNTIRTA, mahasiswa yang menganut paham anarkis disebut juga mahasiswa prematur yang sudah tidak bisa memilih mana yang baik dan yang buruk
Kini gelar mahasiswa sebagai kaum intelektual perlahan mulai bergeser menjadi kaum anarkis. Dalam masyarakat yang sehat, anarkisme tidak akan muncul, karena masyarakat paham bagaimana menyelesaikan setiap persoalan secara baik, rasional, dan harus sesuai dengan etika.
Menurut Denny JA. ada tiga kondisi lahirnya gerakan sosial seperti gerakan mahasiswa yang melakukan tindakan anarkis. Pertama, gerakan sosial dilahirkan oleh kondisi yang memberikan kesempatan bagi gerakan itu. Kedua, gerakan sosial timbul karena meluasnya ketidakpuasan atas situasi yang ada. Ketiga, gerakan sosial semata-mata masalah kemampuan kepemimpinan dari tokoh penggerak. Gerakan mahasiswa mengaktualissikan potensinya melalui sikap-sikap dan pernyataan yang bersifat imbuan moral. Mereka mendorong perubahan dengan mengetengahkan isu-isu moral sesuai sifatnya yang bersifat ideal. Ciri khas gerakan mahasiswa adalah mengaktualisasikan nilai-nilai ideal mereka karena ketidakpuasan terhadap lingkungan sekitarnya.
Teori Psikologi Kepribadian
Teori Psikologi
Kepribadian : Pengembangan
Kepribadian telah menjadi topik utama yang
menarik bagi beberapa pemikir yang paling menonjol dalam psikologi. Perkembangan psikologi kepribadian adalah apa yang
membuat kita unik, tetapi bagaimana tepatnya hari ini kita menjadi siapa?
Untuk menjawab pertanyaan ini, teoretisi
terkemuka banyak dikembangkan teori tahap untuk menggambarkan berbagai langkah
dan tahapan yang terjadi di jalan pengembangan kepribadian. Teori-Teori Pengembangan Kepribadian ini berfokus pada berbagai aspek pengembangan psikologi kepribadian, termasuk kognitif,
perkembangan sosial dan moral.
Macam-macam Teori
Psikologi Kepribadian :
1. Piaget Tahapan Pengembangan Kognitif
Teori Jean Piaget tentang perkembangan kognitif tetap salah satu yang paling sering dikutip dalam psikologi, meskipun menjadi subjek kritik yang cukup. Sementara banyak aspek teori tidak teruji oleh waktu, namun ide intinya tetap penting hari ini: anak-anak berpikir berbeda daripada orang dewasa. Pelajari lebih lanjut tentang teori Piaget terobosan dan kontribusi penting dibuat untuk pemahaman kita tentang pengembangan kepribadian.
Teori Jean Piaget tentang perkembangan kognitif tetap salah satu yang paling sering dikutip dalam psikologi, meskipun menjadi subjek kritik yang cukup. Sementara banyak aspek teori tidak teruji oleh waktu, namun ide intinya tetap penting hari ini: anak-anak berpikir berbeda daripada orang dewasa. Pelajari lebih lanjut tentang teori Piaget terobosan dan kontribusi penting dibuat untuk pemahaman kita tentang pengembangan kepribadian.
2. Freud Tahapan Pembangunan Psikoseksual
Selain menjadi salah satu terbaik tahu pemikir di bidang pengembangan kepribadian, Sigmund Freud tetap salah satu yang paling kontroversial. Pada tahap teori terkenal tentang perkembangan psikoseksual, Freud menyarankan bahwa kepribadian berkembang secara bertahap yang berkaitan dengan zona erotis tertentu. Kegagalan untuk berhasil menyelesaikan tahap ini, ia menyarankan, akan menyebabkan masalah kepribadian di masa dewasa.
Selain menjadi salah satu terbaik tahu pemikir di bidang pengembangan kepribadian, Sigmund Freud tetap salah satu yang paling kontroversial. Pada tahap teori terkenal tentang perkembangan psikoseksual, Freud menyarankan bahwa kepribadian berkembang secara bertahap yang berkaitan dengan zona erotis tertentu. Kegagalan untuk berhasil menyelesaikan tahap ini, ia menyarankan, akan menyebabkan masalah kepribadian di masa dewasa.
3. Freud Struktural Model
Kepribadian
Konsep Freud tentang id, ego dan superego telah menjadi terkenal dalam budaya populer, meski kurangnya dukungan dan skeptisisme besar dari banyak peneliti. Menurut Freud, tiga unsur dari kepribadian-yang dikenal sebagai id, ego, dan superego-bekerja sama untuk menciptakan perilaku manusia yang kompleks.
Konsep Freud tentang id, ego dan superego telah menjadi terkenal dalam budaya populer, meski kurangnya dukungan dan skeptisisme besar dari banyak peneliti. Menurut Freud, tiga unsur dari kepribadian-yang dikenal sebagai id, ego, dan superego-bekerja sama untuk menciptakan perilaku manusia yang kompleks.
4. Erikson Tahapan Pembangunan
Psikososial
Teori Erik Erikson tentang delapan tahap perkembangan manusia adalah salah satu teori terbaik yang dikenal dalam psikologi. Sementara teori didasarkan pada tahapan Freud tentang perkembangan psikoseksual, Erikson memilih untuk fokus pada pentingnya hubungan sosial pada pengembangan kepribadian. Teori ini juga melampaui masa kanak-kanak untuk melihat perkembangan di seluruh umur.
Teori Erik Erikson tentang delapan tahap perkembangan manusia adalah salah satu teori terbaik yang dikenal dalam psikologi. Sementara teori didasarkan pada tahapan Freud tentang perkembangan psikoseksual, Erikson memilih untuk fokus pada pentingnya hubungan sosial pada pengembangan kepribadian. Teori ini juga melampaui masa kanak-kanak untuk melihat perkembangan di seluruh umur.
5. Kohlberg Tahapan Pembangunan
Moral
Lawrence Kohlberg mengembangkan teori pengembangan psikologi kepribadian yang berfokus pada pertumbuhan pemikiran moral. Bangunan pada proses dua-tahap yang diusulkan oleh Piaget, Kohlberg memperluas teori untuk meliputi enam tahapan yang berbeda. Sementara teori tersebut telah dikritik karena beberapa alasan yang berbeda, termasuk kemungkinan bahwa ia tidak mengakomodasi jenis kelamin yang berbeda dan budaya yang sama, teori Kohlberg tetap penting dalam pemahaman kita tentang pengembangan psikologi kepribadian.
Lawrence Kohlberg mengembangkan teori pengembangan psikologi kepribadian yang berfokus pada pertumbuhan pemikiran moral. Bangunan pada proses dua-tahap yang diusulkan oleh Piaget, Kohlberg memperluas teori untuk meliputi enam tahapan yang berbeda. Sementara teori tersebut telah dikritik karena beberapa alasan yang berbeda, termasuk kemungkinan bahwa ia tidak mengakomodasi jenis kelamin yang berbeda dan budaya yang sama, teori Kohlberg tetap penting dalam pemahaman kita tentang pengembangan psikologi kepribadian.
Rabu, 10 Oktober 2012
CARA MEMBUAT KARYA ILMIAH
Karya ilmiah terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
1. Bab Pendahuluan
a. Latar belakang tema yang anda angkat, dan kenapa sampai tema ini harus anda tulis.
b. Rumusan Masalah. dari sekian banyak masalah yang mungkin muncul, pilih beberapa saja untuk jadi rumusan masalah. Saya suka menyebut rumusan masalah ini sebagai memilih sudut pandang dari tema yang diangkat.
c. Ruang lingkup masalah. pagar-pagar batas pembahasan karya anda.
2. Tujuan Penulisan. Apa tujuan anda bikin karya ilmiah ini.
3. Metodologi Penelitian.
Penjelasan tentang sumber data karya anda dari mana saja. Metode pengumpulan data, metode pengolahan data, metode analisis dan penyajian data.
4. Bab Kajian Teori. beberkan teori yang berhubungan dengan tema karya ilmiah anda.
Kalo karya anda berdasar penelitian lapangan, sertakan gambaran umum lokasi penelitian. Kalo studi pustaka, langsung lanjutkan ke
5. Bab Pembahasan.
6. Bab Penutup, Kesimpulan dan Saran)
7. Daftar pustaka
1. Bab Pendahuluan
a. Latar belakang tema yang anda angkat, dan kenapa sampai tema ini harus anda tulis.
b. Rumusan Masalah. dari sekian banyak masalah yang mungkin muncul, pilih beberapa saja untuk jadi rumusan masalah. Saya suka menyebut rumusan masalah ini sebagai memilih sudut pandang dari tema yang diangkat.
c. Ruang lingkup masalah. pagar-pagar batas pembahasan karya anda.
2. Tujuan Penulisan. Apa tujuan anda bikin karya ilmiah ini.
3. Metodologi Penelitian.
Penjelasan tentang sumber data karya anda dari mana saja. Metode pengumpulan data, metode pengolahan data, metode analisis dan penyajian data.
4. Bab Kajian Teori. beberkan teori yang berhubungan dengan tema karya ilmiah anda.
Kalo karya anda berdasar penelitian lapangan, sertakan gambaran umum lokasi penelitian. Kalo studi pustaka, langsung lanjutkan ke
5. Bab Pembahasan.
6. Bab Penutup, Kesimpulan dan Saran)
7. Daftar pustaka
Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:
1.Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar
misal: base station
…cell sites –> …cell site
downlinknya –> downlink-nya
2. Penggunaan kata ‘dimana’
misal: ..teknik dimana digunakan..(salah)
..teknik yang digunakan..(benar)
pada persamaan:
x = y + z
dimana: <– keterangan: (sebaiknya kata ‘dimana’ diganti dengan ‘keterangan’) y= nilai asumsi z= nilai hitungan 3.Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam karya ilmiah. misal: ..dapat kita asumsikan…(salah) ..dapat diasumsikan…(benar) 4. Menggunakan kalimat pasif. (seperti contoh no 3 di atas) 5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak tebal. misal: c = a * b (2.3) 6. Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber acuannya. 7. Kekonsistenan dalam penulisan. misal: …perkembangan selular… (kalimat ke 2) …seluler…(kalimat ke 10) 8. Tulislah kata dengan lengkap. misal: & –> dan
yg –> yang
9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya cukup singkatannya saja.
misal:
MU (mobile unit)… (kalimat ke 3)
…perawatan perangkat MU tidaklah terlalu sulit. (kalimat ke 10)
10. Gunakan EYD
misal:
bilangan 10,000 km –> 10.000 km
…didapat… –> …diperoleh…
…terdiri dari…–> …terdiri atas…
Penggunaan huruf besar di awal kalimat.
Penempatan titik (.) dan koma (,) yang sesuai.
11. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang dikeluarkan oleh institusi)
misal:
> ukuran margin
> ukuran kertas
> jenis huruf
12. Cek penulisan sebelum diserahkan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:
1.Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar
misal: base station
…cell sites –> …cell site
downlinknya –> downlink-nya
2. Penggunaan kata ‘dimana’
misal: ..teknik dimana digunakan..(salah)
..teknik yang digunakan..(benar)
pada persamaan:
x = y + z
dimana: <– keterangan: (sebaiknya kata ‘dimana’ diganti dengan ‘keterangan’) y= nilai asumsi z= nilai hitungan 3.Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam karya ilmiah. misal: ..dapat kita asumsikan…(salah) ..dapat diasumsikan…(benar) 4. Menggunakan kalimat pasif. (seperti contoh no 3 di atas) 5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak tebal. misal: c = a * b (2.3) 6. Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber acuannya. 7. Kekonsistenan dalam penulisan. misal: …perkembangan selular… (kalimat ke 2) …seluler…(kalimat ke 10) 8. Tulislah kata dengan lengkap. misal: & –> dan
yg –> yang
9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya cukup singkatannya saja.
misal:
MU (mobile unit)… (kalimat ke 3)
…perawatan perangkat MU tidaklah terlalu sulit. (kalimat ke 10)
10. Gunakan EYD
misal:
bilangan 10,000 km –> 10.000 km
…didapat… –> …diperoleh…
…terdiri dari…–> …terdiri atas…
Penggunaan huruf besar di awal kalimat.
Penempatan titik (.) dan koma (,) yang sesuai.
11. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang dikeluarkan oleh institusi)
misal:
> ukuran margin
> ukuran kertas
> jenis huruf
12. Cek penulisan sebelum diserahkan
SELEMBAR KERTAS TAK BERSAHAJA
Kurangkai
kata dalam hela nafasku
Kutuangkan
khayal dalam rekaku
Kugoreskan
pena dalam talang debu
Kuhitamkan
kertas dengan kalam rinduku
Dalam diam bukan
ku membisu
Ribuan kata
berlarian dalam pikirku
Kubekukan dalam kalbu
hatiku
Kualirkan bersama air mataku
Pecahkan
perihku terurai lembut dalam tangisku
Mengalir
dalam samudra hatiku
Mengiris
dinding hatiku
Diatas kertas
putih tak bersahaja
Kuukir dukaku
Semoga pesan
rinduku yang terperihkan
Terbaca oleh dunia
Agar ia tahu
betapa dalamnya duka yang kubawa pergi..................
Makassar,12-11-2011
Ekha
cerpenku by darniati
SENJA DI SUDUT
KOTA DAENG
Banjir di setiap sudut kota makassar
jadi pemandangan pagi ini. Maklum semalam di guyur hujan deras. Meski banjir
memenuhi jalan namun tak mengurungkan niat Ryan untuk tetap masuk kuliah karena
pagi ini dia akan mid semester. Ryan adalah salah seorang mahasiswa salah satu
perguruan tinggi swasta yang ada di makassar jurusan pendidikan bahasa dan
sastra indonesia,yang saat ini sudah masuk semester empat. Selesai mid Ryan
langsung bergegas pulang ke kostnya yang tidak berada jauh dari kampusnya.
Sewaktu pulang Ryan mampir mengisi bensin motornya di SPBU samping kampusnya.
Tiba-tba ada seseorang yang memanggil namanya. “ Ryan... Ryan...Ryan....” .
Ryan menoleh sambil mencari sumber suara
itu,tiba-tiba dari belakang seseorang menepuk pundaknya. “ Hay..., aku disini “
kata Rini sambil ketawa kecil “hehehehe......” . “
Ahh ternyata kau Rin,bikin kaget saja” jawab Ryan sambil tersenyum kecil. “
Ngapain kamu di sini Rin “ lanjut Ryan. “ Tungguin wulan” jawab Rini. “
memangnya kamu mau ke mana ? tanya Ryan. “ Ya mau pulang ke rumahlah,mana lagi
coba selain itu “ jawab Rini simple. “ owww... Kirain mau shopping lagi ” ucap
Ryan. “ Ahg tidak,lagi malas shooping sekarang”. Tidak lama kemudian wulan
datang menjemput Rini. Pik.. pik.. pik... terndengar suara klakson mobil Wulan
dari seberang jalan. “ Rin.... ayo buruang,soalnya aku mau antar mama ke rumah
sakit chek up nih “ panggil Wulan dari dalam mobilnya. “ ya tunggu dulu “ jawab
Rini.”Ryan aku pulang duluan yea” lanjut Rini pada Ryan. “Ok.... Rin..
hati-hati di jalan ya,jangan lupa titip salam sama teman kamu tuch.” Ucap Ryan.
“ siip “ jawab Rini mengankat jempolnya sambil berjalan... “Da....da...
Ryan......” teriak Rini dari dalam mobil sambil berlalu...
Di jalan Rini menyampaikan pesan Ryan...
“ Wulan.... teman aku titip salam sama kamu ..” kata Rini membuka obrolan sama
Wulan.. “ Siapa ? “ tanya wulan. “Ryan,, yang aku temani bicara tadi..” “ ow..ow.. ow..” jawab Wulan pendek. “Ko...
Cuma ow.. ow .. saja “ ucap Rini sambil membuka snack dan memakannya.. “ iya deh, salam balik” jawab wulan. “nagh
gitu dong” kata Rini. “ Ryan itu orangnya baik lo’,,cakep lagi.” Tambah Rini. “
memangnya kalau dia baik dan cakep kenapa coba ?’tanya Wulan. “ ya tidak kenapa-kenapa juga sih,,
Cuma kali aja kamu tertarik sama dia “ kata Rini sama sepupunya yang sejak
kecil selalu bersama-sama karena orang tua wulan meninggal akibat kecelakaan
pesawat sejak Rini masih bayi. Sejak saat itulah Orang tua Wulan yang
membesarkan Rini. Mereka berdua berparas cantik,putih serta memiliki bentuk
badan yang sempurna seperti bentuk impian semua wanita. Sehingga tidak heran
jika di kampus tempat Wulan menimba ilmu dia menjadi idola semua kaum Adam
begitu juga dengan di kampus Rini dia juga menjadi incaran hampir semua kaum
lelaki di tambah lagi mereka berdua keluarga konglomerat,jadi siapa coba yang
tidak mau dekat sama dia. Meski memiliki kelebihan mereka berdua tidak
sombong,tidak angkuh dan tidak busung dada. Di mata mereka semua orang itu sama
tidak ada perbedaan antara yang kaya dan yang miskin,antara yang cantik dan
yang jelek yang membedakan bagi mereka hanyalah derajat taqwanya di Sisi Tuhan
yang Maha Esa.
Kring.... kring.... kring......
kring......... ponsel Ryan berdering.
“halo.... assalamu alaikum “ sapa Rini
di balik telpon.
“ wa’alaikumusalam,, dengan siapa ? jawab Ryan
“ wa’alaikumusalam,, dengan siapa ? jawab Ryan
“ hey Ryan aku Rini “ kata Rini menjawab
tanya Ryan.
“ oohhh... kau Rin.... ada apa ? “ tanya Ryang lagi
“ oohhh... kau Rin.... ada apa ? “ tanya Ryang lagi
“ngak Cuma mau dengar suara kamu saja soalnya aku kan kangen ma kamu”,kata Rini bercanda.
“achh,, kamu..... ada-ada saja. Rin “ ujar Ryan
“any way,bagaimana kabar sepupumu ?
“ alhamdulillah baik-baik saja dianya ma... “ jawab Rini santai....
“oy,Ryan sebentar sore kamu ada acara tidak ? lanjut rini
“ alhamdulillah baik-baik saja dianya ma... “ jawab Rini santai....
“oy,Ryan sebentar sore kamu ada acara tidak ? lanjut rini
“ kalau ada kenapa kalau tidak ada juga
kenapa ? jawab ryan sambil ketawa kecil.. hehehehehehe.....
“ achh ... kau ini bercanda terus, aku
lagi serius ini ? kata rini sedikit kesal...
“ iya tidak ada Bu rini...” jawabnya menggoda sahabat karibnya itu
“ iya tidak ada Bu rini...” jawabnya menggoda sahabat karibnya itu
“kalau begitu aku jemput kamu sebentar
di kostmu sekitar pukul 16.00 ya ..” kata rini
“ mau kemana emank ? tanya ryan
“ nanti saja kamu tahu ,ok ..” sambung Rini
“ okey dik sayang..” ucap Ryan sambil
ketawa mendengar Rini di balik telepon sedikit meringik di panggil sayang oleh
ryan..
“ okey,, sampai ketemu ya ntar “ kata
Ryni sambil menutup tlpnya
Pukul 16.35,, pintu kamar Ryan di gedor-gedor
dari luar.....
Tok...tok..tok... tok...tokkk..” yea
tunggu “ ucap Ryan menjawab ketokan pintunya
“ lama banget sich buka pintunya” kata
Rini saat Ryan membuka pintu kamarnya.. “ yuk let’s go “ tambah basah basi lagi
ryan ikut di belakang Rini..dengan mengendarai sepeda motor mio miliknya
Rini.mereka berdua meluncur ke tempat wisata kota daeng.Tidak cukup 30 menit
mereka telah sampai di tempat wisata tujuan mereka..“wauuu.................
indahnya sudut kota daeng di sore hari” kata Rini sambil melompat-lompat
menikmati indahnya suasana pantai di sore hari. Mereka berdua bercanda ria
sambil mengabadikan liburan sore mereka. Jepret sana sini.setelah capek jepret
sana sini mereka berdua pun istirahat di balai-balai yang telah mereka sewa
sambil menikmati suara desing ombak yang menerpa pantai.karna saking
asyiknya,mereka tidak sadar akan kedatangan Wulan.”yea...... kalian ketangkap
pacaran,ayo ikut ke kantor”kata wulan memecah obrolan mereka.Rini dan Ryan
serentak menoleh.”ahh.. kau lan,bikin kaget saja”kata rini
cemberut..”hahahahahaha.... begitu
nsaja kaget” sela wulan.”kenalkan ini
temanku Ryan” sambung Rini.”hai.. wulan” “Ryan” mereka berdua pun kenalan.
Seminggu telah berlalu.perkenalan antar
ryan dan wulan di pantai itu menjadi babak baru dalam hidup ryan.soalnya
seminggu setelah itu mereka berdua saling meyekinkan hatinya untuk
menyatukannya.diam-diam wulan dan ryan pun pacaran tanpa di ketahui oleh rini.
3 bulan telah berlalu,cinta yang bersemi antara ryan dan wulan pun semakin mekar,mereka semakin menyayangi hingga kata para pujangga tidak bisa lagi hidup tanpa dia.memasuki bulan ke-4 usia pacaran mereka,hubungan yang selama ini di sembunyikan pun di ketahui oleh orang tua wulan yang pagi itu tidak membaca isi pesan singkat ryan yang masuk di ponsel wulan.sepulang kuliah,wulan pun di serang pertanyaan tentang isi pesan singkat itu oleh orang tuanya.rini yang sedang asyik main game menhentikan permainannya dan menemui wulan dan orang tuanya yang sedang berdebat. “ ada apa ini pada ribut ?” tanya rini dengan santai tanpa peduli kalau mereka semua sedang emosi.” Kamu juga sekongkol ya sama wulan ? “ semprot bapaknya wulan.” Maksud om ?” tanya rini bingun. “ kamu juga menyembunyikan kalau wulan itu sering keluyuran akhir-akhir ini,bukan karena tugas kuliah tapi karena seorang lelaki yang bernama ryan” sambung omnya. “haaa...... kamu pacaran sama ryan wulan ? sudah berapa lama ?” tanya wulan pada sepupunya itu.tanpa menjawab wulan lari kekamarnya sambil menangis. Rini yang tak tahu apa-apa pun diserang pertanyaan mengenai ryan. Rini yang tidak mau ambil pusing langsung menemui ryan dan mencari tahu kepastian itu. Setelah mendengar penjelasan ryan,rini pun kembali kerumah. Dalam hati rini berguman”wanita mana yang tidak akan terpikat oleh lelaki setampang ryan”. Sepulang ke rumah rini pun mengatakan semuanya ke orang tua wulan sambil menjelaskan semua yang dia ketahui tengtan ryan sesuai pertanyaan omnya. Setelah mendengar penjelasan rini orang tua wulan pun menyesal telah menyangka anak semata wayangnya itu salah dalam memilih pasangan hidup untuk ke depan.orang tua wulan memang tidak pernah setengah-tengah dalam memilihkan pasangan hidup untuk anaknya karena mereka tidak ingin kalau pasanga anaknya kelak hanya mencintai anaknya karena ada apanya bukan karena apa adanya. Dengan penuh penyesalan mereka pun mendatangi wulan ke kamarnya.”maafkan mama dan ayahmu nak” sapa ibunya dengan suara yang lembut sambil memeluk wulan.” Sudah nak,berhentilah menangis ayah dan ibu tidak keberatan kamu pacaran sama ryan,rini sudah menjelaskan semuanya”sambung ibunya sambil membasuh air mata anak kesayangannya itu. “iya nak maafkan ayah,ayah Cuma ingin kamu tidak salah dalam memilih pasangan” sambung ayahnya sambil mengelus-elus pundak wulan.” Ya berhenti menangis anak kecil” kata wulan menggoda sepupunya.”lain kali kalau pacaran jangan pacaran rahasia ya” sambung rini sambil tertawa. Suasanya hati wulan pun cair seketika mendengar ucapan orang tua dan sepupunya.dalam hati wulan berucap” ya Allah terimah kasih”.cinta memang tidak pernah memandang materi dan ketika cinta bicara semuanya akan tunduk. Itulah ke ajaiban cinta
3 bulan telah berlalu,cinta yang bersemi antara ryan dan wulan pun semakin mekar,mereka semakin menyayangi hingga kata para pujangga tidak bisa lagi hidup tanpa dia.memasuki bulan ke-4 usia pacaran mereka,hubungan yang selama ini di sembunyikan pun di ketahui oleh orang tua wulan yang pagi itu tidak membaca isi pesan singkat ryan yang masuk di ponsel wulan.sepulang kuliah,wulan pun di serang pertanyaan tentang isi pesan singkat itu oleh orang tuanya.rini yang sedang asyik main game menhentikan permainannya dan menemui wulan dan orang tuanya yang sedang berdebat. “ ada apa ini pada ribut ?” tanya rini dengan santai tanpa peduli kalau mereka semua sedang emosi.” Kamu juga sekongkol ya sama wulan ? “ semprot bapaknya wulan.” Maksud om ?” tanya rini bingun. “ kamu juga menyembunyikan kalau wulan itu sering keluyuran akhir-akhir ini,bukan karena tugas kuliah tapi karena seorang lelaki yang bernama ryan” sambung omnya. “haaa...... kamu pacaran sama ryan wulan ? sudah berapa lama ?” tanya wulan pada sepupunya itu.tanpa menjawab wulan lari kekamarnya sambil menangis. Rini yang tak tahu apa-apa pun diserang pertanyaan mengenai ryan. Rini yang tidak mau ambil pusing langsung menemui ryan dan mencari tahu kepastian itu. Setelah mendengar penjelasan ryan,rini pun kembali kerumah. Dalam hati rini berguman”wanita mana yang tidak akan terpikat oleh lelaki setampang ryan”. Sepulang ke rumah rini pun mengatakan semuanya ke orang tua wulan sambil menjelaskan semua yang dia ketahui tengtan ryan sesuai pertanyaan omnya. Setelah mendengar penjelasan rini orang tua wulan pun menyesal telah menyangka anak semata wayangnya itu salah dalam memilih pasangan hidup untuk ke depan.orang tua wulan memang tidak pernah setengah-tengah dalam memilihkan pasangan hidup untuk anaknya karena mereka tidak ingin kalau pasanga anaknya kelak hanya mencintai anaknya karena ada apanya bukan karena apa adanya. Dengan penuh penyesalan mereka pun mendatangi wulan ke kamarnya.”maafkan mama dan ayahmu nak” sapa ibunya dengan suara yang lembut sambil memeluk wulan.” Sudah nak,berhentilah menangis ayah dan ibu tidak keberatan kamu pacaran sama ryan,rini sudah menjelaskan semuanya”sambung ibunya sambil membasuh air mata anak kesayangannya itu. “iya nak maafkan ayah,ayah Cuma ingin kamu tidak salah dalam memilih pasangan” sambung ayahnya sambil mengelus-elus pundak wulan.” Ya berhenti menangis anak kecil” kata wulan menggoda sepupunya.”lain kali kalau pacaran jangan pacaran rahasia ya” sambung rini sambil tertawa. Suasanya hati wulan pun cair seketika mendengar ucapan orang tua dan sepupunya.dalam hati wulan berucap” ya Allah terimah kasih”.cinta memang tidak pernah memandang materi dan ketika cinta bicara semuanya akan tunduk. Itulah ke ajaiban cinta
By
: Darniati
Langganan:
Postingan (Atom)